Senin, 10 Desember 2012

"Sedekah di atas sedekahan"


Terik matahari sudah menggeruti jagad raya, kendaraan sudah ramai lalu lalang bermain dijalan seperti hari-hari kemarin. Aku Stater motor yang akan aku kenakan ke kampus biru tempat aku menuntut pendidikan formal. aku panaskan motor sebelum bergabung terjun dijalan yang nan ramai. Sekilas aku melirik jam tanganku terlihat dari lingkaran kaca jam menunjukkan pukul 08:18. 
Satu dua kali aku sempatkan berkaca di kaca jendela sebelum naik ke motor tuk berangkat. Beberapa menit kemudian ku melambung menerobos jalan.

Ditengah perjalanan aku singgah dipertamina, antriannya lumayan panjang. Setiba giliran motorku di beri asupan bahan bakar, seketika sepasang mataku ini melihat kejadian yang aku sebut "Sedekah diatas sedekah".

Lihatlah orang itu yang duduk di atas kursi kecil dan depannya terdapat mangkok yang beberapa orang meletakkan uang, kursinya mengenakan roda hampir rapat dengan tanah. Kakinya dimana ? mana kakinya? bukannya kalau orang duduk dikursi sependek itu kakinya membentang lurus kedepan, tapi apa yang aku lihat ! itu tidak terdapat pada orang tua paruh baya yang didepan mataku, dengan senyum dia memanggil beberapa anak-anak kecil yang tadinya merapat dilampu lalu lintas sekarang sudah dekat dihadapan orang tua paruh baya itu. 

Dan lihatlah lagi.. Bisa jadi orang tua yang tidak memiliki kaki sempurna itu duduk  berjam-jam hanya mendapatkan recehan yang bisa dihitung dengan jari. sempat aku berpikir uangnya pasti dia gunakan untuk memenuhi makan dan minumnya seharian ini, tapi apa ? kenyataannya jauh meleset dari pikiranku. 

Subhanallah.. orang tua paruh baya itu membagi uang yang disedakah kan kepada dirinya. dia berikan kepada Anak-anak kecil yang dia panggil dilampu lalu lintas tadi.
Lihatlah wahai seisi jagat raya.. dia membagi uang yang dia kumpulkan berjam-jam duduk dibawah terik matahari satu-persatu kepada anak-anak itu.
Dunia seakan bergetar segetar dengan qolbu ku ini melihat tangannya di atas tangan.

Allahu Akbar.. Langit bergoncang, para malaikat menyaksikan "Sedekah di atas sedekah".

Suara klakson kendaraan motor nyaring membangunkanku dari benak jiwa yang merenung. Aku tunduk malu melintasi mahluk mulia ini.
Aku kembali terjun dijalan melanjutkan perjalananku kekampus biru dengan tatapan kosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar