Senin, 10 Desember 2012

Kemana aku harus melangkah


Lihatlah Matahari begitu antusias menyelimuti jagad raya yang semakin berumur semakin dipenuhi manusia-manusia merasa tak berdosa, merasa tak berdosa dalam artian melihat dan membiarkan saudara-saudaranya sedang teraniaya atau hendak berbuat zhalim.
Maka dengan ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya " kemudian sahabat bertanya "Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang nan teraniaya. Tapi bagaimana menolong orang nan sedang berbuat zhalim?" dan tak kala beliau menjawad "Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya."

Lihatlah panasnya jalanan membungkus telapak kaki itu. Telapak kaki itu ingin rasanya berlari sekencang-kencangnya agar mendapatkan tempat sejuk, tempat nyaman dan tempat orang-orang yang ditinggikan derajatnya. Dan kaki itu terasa takut karena sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.

Lihatlah kaki itu terasa gemetaran ketika melangkah, gemetaran karena takut, takut kalau tidak bisa nasehat menasehati sesama supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Maka bahasa kitab suci berikrar "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."  [QS. Al-’Ashr: 1-3]

Lihatlah kaki itu beraninya melangkah, melangkah dengan penuh semangat, melangkah dengan tegar, langkahnya tegar seperti tegarnya matahari yang tak henti-hentinya menyelimuti jagad raya ini yang semakin tua. Karna ia tau "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta nan dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang nan meminta-minta dan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang nan menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang nan sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang nan benar dan mereka itulah orang-orang nan bertakwa." [al-Baqarah/2:177]

Lihatlah kaki itu mulai antusias untuk tegar setelah menyadari bahwa Manusia tidak akan pernah puas untuk mendapatkan sesuatu, tapi cobalah bersyukur dengan apa yang didapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar